Remaja Banyumas Tersambar Petir Saat Main Bola, Satu Orang Meninggal Dunia


Remaja Banyumas Tersambar Petir Saat Main Bola, Satu Orang Meninggal Dunia
Dua remaja di Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, menjadi korban sambaran petir saat sedang asyik bermain sepak bola di lapangan desa. Tragedi ini terjadi saat cuaca sedang tidak bersahabat, dengan hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Peristiwa nahas ini menyoroti kembali pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat badai petir melanda.
Peristiwa pilu ini bermula pada Jumat, 19 September 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, kedua korban sedang menikmati pertandingan sepak bola di lapangan desa. Kapolsek Kemranjen, Iptu Arif Mustofa, menjelaskan bahwa cuaca saat itu sudah menunjukkan tanda-tanda buruk dengan turunnya hujan lebat. Namun, kedua remaja itu tetap melanjutkan permainan mereka.
Pada pukul 17.00 WIB, ketika hujan semakin deras, sebuah petir tiba-tiba menyambar dan mengenai kedua korban. Warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera bergegas memberikan pertolongan. Mereka dengan cepat melarikan kedua korban ke Rumah Sakit Medika Lestari Buntu untuk mendapatkan penanganan medis.
Sayangnya, satu dari dua remaja tersebut dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit. Korban mengalami luka bakar serius di bagian leher, baik di sisi kanan maupun kiri. Kondisi ini menunjukkan betapa dahsyatnya energi listrik yang dilepaskan oleh sambaran petir. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak meremehkan bahaya petir.
Korban Sambaran Petir
Sementara satu korban lainnya, meskipun selamat, harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Korban ini mengalami luka sobek dan kondisi psikologisnya masih terguncang akibat kejadian traumatis tersebut. Iptu Arif Mustofa menyebutkan bahwa korban sudah bisa diajak berkomunikasi, namun masih terlihat syok. Pihak kepolisian terus memantau perkembangan kondisi korban luka.
Kasus ini menambah daftar panjang korban sambaran petir di Indonesia. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia memiliki potensi petir yang sangat tinggi karena lokasinya di daerah tropis. Petir sering terjadi saat musim hujan, terutama saat awan kumulonimbus terbentuk. Fenomena ini tidak bisa dianggap remeh, karena petir dapat menimbulkan dampak fatal, mulai dari luka bakar, kerusakan organ, hingga kematian.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengambil langkah pencegahan saat cuaca buruk. Menurut informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat petir menyambar. Jika berada di luar ruangan, segeralah mencari tempat berlindung di dalam bangunan tertutup atau mobil. Hindari berlindung di bawah pohon atau di tempat terbuka seperti lapangan, karena pohon dapat menjadi konduktor dan lapangan terbuka menjadi titik tertinggi.
Para ahli menyarankan agar kita tidak menggunakan telepon genggam atau peralatan elektronik lainnya saat badai petir. Selain itu, menjauhi benda-benda logam seperti tiang listrik dan pagar besi juga sangat penting. Langkah-langkah preventif ini dapat membantu mengurangi risiko terkena sambaran petir dan menjaga keselamatan diri.
Waspada Hujan Petir
Kejadian di Kemranjen ini adalah contoh nyata dari risiko yang mengintai di balik aktivitas luar ruangan saat cuaca tidak menentu. Otoritas setempat, melalui Kapolsek Iptu Arif Mustofa, telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Imbauan ini sangat relevan, mengingat musim hujan yang akan kembali tiba.
Pemerintah dan berbagai lembaga terkait perlu terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya petir. Program sosialisasi tentang keamanan dan mitigasi bencana perlu digencarkan, terutama di daerah-daerah yang rawan petir. Selain itu, penanda bahaya atau papan peringatan di area terbuka seperti lapangan juga bisa menjadi salah satu solusi untuk mengingatkan publik.
Bagi para orang tua, penting untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang kapan harus menghentikan aktivitas di luar ruangan. Saat langit mulai gelap, petir terlihat, atau guntur terdengar, itu adalah tanda jelas untuk segera mencari perlindungan. Jangan biarkan anak-anak bermain di tempat terbuka seperti lapangan sepak bola, taman, atau kolam renang saat cuaca sedang tidak mendukung.
Referensi dan sumber informasi seperti BMKG dan lembaga-lembaga keselamatan internasional dapat menjadi panduan yang valid. Menerapkan protokol keselamatan yang direkomendasikan adalah langkah bijak untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman petir. Keselamatan adalah prioritas utama, dan lebih baik mencegah daripada menyesal di kemudian hari.